Fakta-Fakta Mengenai Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM)

Fakta-Fakta Mengenai Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM)

murid-adem

Puslapdik– Sejak Tahun 2013, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menggelar program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) untuk murid-murid jenjang sekolah menengah di Papua dan Papua Barat. Sasaran Program ADEM  tersebut selanjutnya diperluas dengan menyasar murid-murid di wilayah 3T dan wilayah perbatasan pada tahun 2014 dan tahun 2016 kembali diperluas dengan menyasar murid-murid dari keluarga repatriasi,yakni buruh migran atau tenaga kerja Indonesia di wilayah Sabah, dan Serawak, Malaysia.

Tujuan digelarnya Program ADEM tersebut adalah memberi peluang kepada murid-murid di Papua, daerah 3T dan anak buruh migran di Malaysia untuk menempuh pendidikan menengah yang berkualitas. Melalui Program  ADEM, diharapkan terjadi percepatan pembangunan sumber daya manusia di Papua dan Papua Barat, di wilayah 3T dan daerah perbatasan,serta bagi anak-anak buruh migran di Malaysia. Selain itu, Program ADEM juga diharapkan mempercepat akulturasi keragaman budaya.

Menjelang tahun ajaran 2023/2024, Puslapdik menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) dengan peserta dinas pendidikan dan sekolah-sekolah penerima peserta ADEM di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Bertempat di Bogor pada 8 sampai 10 Februari 2023, kegiatan tersebut bertujuan  untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan peserta Bimtek meliputi kebijakan Program ADEM tahun 2023, serta kelanjutan murid penerima ADEM untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

Dari kegiatan Bimtek tersebut, diketahui fakta-fakta terkait Program ADEM, yakni:

  1. Mulai Tahun 2023, program ADEM dikelola oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik).Sebelumnya, ADEM dikelola Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus(PMPK);
  2. Tahun 2016, Program ADEM telah menghasilkan lulusan pertama sebanyak 412 murid, dan 410 orang diantaranya melanjutkan ke perguruan tinggi melalui program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik);
  3. Pada tahun 2022, lulusan ADEM sebanyak 1376 orang dan sebanyak 416 murid melanjutkan ke perguruan tinggi melalui program ADik;
  4. Pada tahun ajaran 2022/2023, siswa penerima ADEM Papua dan Papua Barat tercatat sebanyak 1241 murid dan tersebar di  161 sekolah di 6 propinsi, yakni Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa barat, dan Banten;
  5. Propinsi terbanyak penerima ADEM Papua dan Papua Barat adalah Jawa Timur, yakni sebanyak  360 murid di 44 sekolah, berikutnya adalah Jawa Barat sebanyak 249 murid  di 20 sekolah;
  6. Tahun ajaran 2023/2024, target sasaran penerima ADEM Papua sebanyak 500 murid di 6 propinsi, yakni Papua, Papua Barat, Papua Pegunungan ,Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya;
  7. Daerah penerima ADEM Repatriasi tahun ajaran 2022/2023 sebanyak 11 propinsi, yakni Bali, Jawa Timur,Jawa Barat,Yogyakarta, Jawa Tengah, Banten, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan;
  8. Propinsi terbanyak penerima ADEM Reptariasi tahun ajaran 2022/2023 adalah Jawa Timur, yakni sebanyak 373, dan berikutnya adalah Propinsi Banten sebanyak 257 murid;
  9. Target sasaran ADEM untuk kategori repatriasi atau anak buruh migran  adalah murid di Community Learning Center (CLC) di Sabah dan Serawak, Malaysia, dan tahun 2023/2024 ditargetkan sebanyak 300 murid;
  10. Daerah penerima ADEM 3T dan wilayah perbatasan adalah sekolah-sekolah yang berada di Aceh, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT),  Riau, Sulawesi Utara,Sumatera Barat dengan jumlah siswa sebanyak 1156
  11. Target sasaran ADEM untuk wilayah 3T dan daerah perbatasan tahun ajaran 2023/2024 adalah sebanyak  200 murid yang berada di 27 kabupaten/kota di 6 propinsi, yakni Propinsi Aceh,Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Riau, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).